SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
INFEKSI
SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)
Disusun Oleh:
Nama : 1. Dian Rakhmawati (B1301035)
2. Dian
Tikamala (B1301036)
3. Dina
Dwi Septiani (B1301037)
4. Dina
Fransiaka P. (B1301038)
5. Dina
Marlin PH. (B1301039)
6. Dwi
Alfi Mujahidah (B1301040)
7. Dwi
Nugraheni (B1301041)
8. Dwi
Wahyuningsih (B1301042)
9. Dwiki
Endah P. (B1301043)
10. Fitriana Puspita Sari (B1301054)
Kelompok 3
PROGRAM
STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
GOMBONG
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Hari/tanggal :
Jum’at, 3 Juli 2015
Jam/waktu :
08.00 WIB
Pokok
Bahasan :
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Sub Bahasan :
Mengenali tanda dan gejala serta upaya pencegahan dan pengobatan
ISPA
Sasaran :
Masyarakat di Desa Weton Wetan Kecamatan
Puring
Penyuluhan :
Kelompok 3
Tempat :
Desa Weton Wetan Kecamatan Puring
A.
Tujuan Instruksional
Umum (TIU)
Setelah mengikuti
penyuluhan ini, diharapkan masyarakat mengetahui dan memahami kondisi
lingkungan polusi yang tercemar agar tidak terserang ISPA, dan bisa mencegah
dari penyakit tersebut dengan upaya kuratif dan preventif agar masyarakat sehat
sejahtera.
B.
Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
Setelah mengikuti
penyuluhan masyarakat dapat :
- Mampu menyebutkan pengertian dari infeksi saluran pernapasan akut.
- Mengetahui dan memahami penyebab dari infeksi saluran pernapasan akut.
- Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari seseorang yang terinfeksi saluran pernapasannya akut dan dapat menyebutkan upaya pencegahan dari infeksi saluran pernapasan akut.
- Mengetahui kegunaan dari masker dan cara serta waktu menggunakannya.
C. Garis-Garis
Besar Materi
1.
Pengertian Infeksi Saluran
Pernapasan Akut .
2.
Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
3.
Tanda dan Gejala Infeksi Saluran
Pernapasan Akut.
4.
Upaya Pencegahan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut.
5. Penatalaksanaan
ISPA.
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya
jawab
2. Media
dan Alat Peraga
Leaflet
3.
Strategi
Pelaksanaan
No
|
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Respon
|
1
|
5 menit
|
Pendahuluan
a. Menyampaikan
salam
b. Menjelaskan
tujuan
c. Kontrak
waktu
d. Tes
awal
|
a.
Membalas salam
b.
Mendengarkan
c.
Memberi respon
d.
Menjawab
|
2
|
20 Menit
|
Inti
a.
Menjelaskan pengertin dan penyebab
dari infeksi saluran pernapasan, tanda dan gejala dari infeksi saluran pernapasan,
upaya pencegahan dan pengobatan dari infeksi saluran pernapasan.
b. Memberikan kesempatan bertanya
c. Menjawab pertanyaan
|
a.
Mendengarkan
dan menyimak
b.
Mengajukan
pertanyaan
c.
Mendengarkan
|
3
|
5 Menit
|
Penutup
a. Tes
akhir
b. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
c. Memberi
salam penutup
|
a. Menjawab
b. Aktif
bersama menyimpulkan
c. Membalas
salam
|
E.
Evaluasi
1.
Evaluasi
Persiapan
a.
Materi sudah
siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan.
b.
Media sudah siap
1 hari sebelum penyuluhan.
c.
Undangan untuk 39 KK dan Kepala Desa sudah disampaikan 1 hari sebelum penyuluhan.
d.
Tempat sudah
siap 1 jam sebelum penyuluhan,
e.
SAP sudah siap 1
hari sebelum penyuluhan.
2.
Evaluasi Proses
a.
Masyarakat memperhatikan penjelasan penyaji.
b.
Masyarakat aktif bertanya.
c.
Media dapat
digunakan secara efektif.
3.
Evaluasi Hasil
a.
Menyebutkan
kembali pengertian Infeksi Saluran
Pernapasan Akut.
b.
Menyebutkan
kembali penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
c.
Menyebutkan
kembali tanda dan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
d.
Menyebutkan
kembali upaya pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
e. Menyebutkan kembali penatalaksanaan
ISPA.
F.
Materi
Terlampir
MATERI PENYULUHAN
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN (ISPA)
A. Pengertian
ISPA
merupakan penyakit infeksi akut yang melibatkan salah satu atau lebih dari
organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring dan laring. ISPA mencakup:
tonsilitis (amandel), sinusitis, rhinitis, laringitis, faringitis. Infeksi ini
biasa terjadi sampai 14 hari lamanya. ISPA seringkali menjangkit dan rentan
kepada anak-anak, lanjut usia serta ibu hamil karena daya tahan tubuh yang
memang sudah rendah terutama anak balita.
B. Penyebab
ISPA lebih
dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Mayoritas penyebab ISPA adalah virus
dengan frekuensi lebih dari 90% untuk ISPA bagian atas, sedangkan ISPA untuk bagian
bawah frekuensinya lebih kecil (WHO, 1995). Dalam Harrison’s Principle of
Internal Medicine di sebutkan bahwa penyakit infeksi saluran nafas akut bagian
atas mulai dari hidung, nasofaring, sinus paranasalis sampai dengan laring
hampir 90% disebabkan oleh viral, sedangkan infeksi akut saluran nafas bagian
bawah hamper 50 % diakibatkan oleh bakteri streptococcus pneumonia adalah yang
bertanggung jawab untuk kurang lebih 70-90%, sedangkan stafilococcus aureus dan
H influenza sekitar 10-20%.
Saat ini telah diketahui bahwa infeksi saluran
pernapasan akut ini melibatkan lebih dari 300 tipe antigen dari bakteri maupun
virus tersebut (WHO, 1995). Beberapa faktor lain yang diperkirakan
berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan antioksidan,
status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
C. Tanda dan Gejala
Badan pegal
(myalgia), batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, beringus, demam ringan,
tekanan di muka, bersin. Gejala biasanya tampak setelah 1-3 hari setelah
terpapar patogen microbial. Penyakit ini biasa berlangsung selama 7-10 hari.
Gejala ISPA
yang disebabkan oleh streptpcoccus adalah sakit leher tiba-tiba, sakit saat
menelan dan demam tanpa diikuti hidung beringus, suara berubah atau batuk. Kadang
kala, gejala ISPA dibarengi sakit dan tekanan di kuping yang disebabkan oleh
infeksi telinga tengah (otitis media) dan mata merah disebabkan oleh virus
conjuvitis.
D.
Terapi
Terapi yg
diberikan pada penyakit ini biasanya pemberian antibiotik walaupun kebanyakan
ISPA disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pemberian
obat obatan terapeutik, pemberian antibiotik dapat mempercepat
penyembuhan penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat obatan symptomatic,
selain itu dengan pemberian antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi
lanjutan dari bakterial, pemberian, pemilihan antibiotik pada penyakit ini
harus diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi resistensi kuman/baterial di
kemudian hari. Namun pada penyakit ISPA yg sudah berlanjut dengan gejala dahak
dan ingus yg sudah menjadi hijau, pemberian antibiotik merupakan keharusan
karena dengan gejala tersebut membuktikan sudah ada bakteri yg terlibat. Upaya
pencegahan penyakit ISPA:
1.
Tetap menjaga daya tahan tubuh
dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
2.
Pada bayi / anak dilakukan
imunisasi.
3.
Selalu menjaga kebersihan baik
kebersihan pribadi maupun lingkungantempat tinggal.
4.
Mencegah anak agar tidak berhubungan
dengan penderita ISPA.
Upaya
pengobatan dan perawatan ISPA:
1.
Jika terserang penyakit ISPA harus
banyak istirahat.
2.
Meningkatkan asupan makanan bergizi.
3.
Jika demam beri kompres hangat dan
banyak minum ( pada bayi ASI tetap diteruskan ) gunakan pakaian yang cukup
tipis tidak terlalu ketat, bila perlu diberikan parasetamol.
4.
Bila hidung tersumbat karena pilek
bersihkan lubang hidung dengan tisu, kemudian tisu dibuang ke tempat sampah.
5.
Jika batuk dianjurkan memberi obat
batuk yang aman yaitu ramuan tradisional misalnya :
a.
Herbal jeruk nipis, caranya 1 buah
jeruk nipis diambil airnya dan tambahkan 2 sendok makan madu. Kemudian aduk
hingga rata. Ramuan ini diminum 2 kali sehari.
b.
Herbal belimbing wuluh, caranya 10
buah belimbing wuluh, dicuci, kemudian dihaluskan. Tambahkan 1 cangkir air
masak dan sedikit garam. Peras dan saring. Ramuan ini diminum 2 kali sehari.
Daftar Pustaka
Prawirohardjo,Sarwono.2011.Ilmu
Kebidanan.Jakarta:PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
DepKes
RI.1992. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA).
Jakarta:Direktorat
Jenderal PPM & PLP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar