MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN
PERSALINAN
TERAPI RELAKSASI DALAM
PENGURANGAN NYERI PERSALINAN KALA I
Disusun
Oleh :
1. Dian
Tikamala ( B1301036 )
2. Dina
Dwi Septiani ( B1301037 )
3. Dina
Fransiska P. ( B1301038 )
4. Dina
Marlin P. H. ( B1301039 )
5. Dwi
Alfi Mujahidah ( B1301040 )
6. Dwi
Nugraheni ( B1301041 )
7.
Dwi Wahyuningsing (
B1301042 )
KELAS:
2A
KELOMPOK:
4A
PROGRAM
STUDI DIII KEBIDANAN
STIKES
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
kami panjatkan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkah, rahmat dan
izin-Nya, makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas dari Asuhan
Kebidanan Persalinan.
Dengan terselesaikannya
makalah ini,
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Bapak Giyatmo, M.Kep, selaku ketua
STIKes Muhamadiyah Gombong, yang telah memberi kami kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan di sekolah ini.
2. Ibu Hastin Ika Indriyastuti, S.SiT,MPH, selaku
ketua program studi DIII Kebidanan di STIKes Muhamadiyah Gombong, yang telah memberi kami kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan di sekolah ini.
3. Ibu Siti
Mutoharoh S.ST, MPH, selaku dosen
pembimbing yang telah memandu
kami dalam penulisan makalah
ini.
4. Ibu Eka Novyriana, S.ST, selaku
dosen pembimbing yang telah memandu kami dalam penulisan
makalah ini.
5. Serta semua pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah
ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per-satu.
Penulis menyadari
bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini, begitupun makalah yang telah
kami buat, baik dalam hal isi maupun penulisannya. Akhir kata, kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pengetahuan bagi
mahasiswa STIKES
Muhammadiyah Gombong.
Kebumen,
30 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL .................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR
ISI ................................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Manfaat..........................................................................................................
2
BAB II ISI
A. Persalinan.......................................................................................................
3
B. Rasa Sakit Selama Persalinan.........................................................................
4
C. Pengurangan Rasa Sakit Selama Persalinan...................................................
4
D. Pengertian
Relaksasi......................................................................................
6
E. Fungsi
Relaksasi.............................................................................................
6
F. Metode
Relaksasi Mengurangi Rasa Sakit Persalinan Kala I.........................
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
9
B. Saran..............................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengandung dan melahirkan bagi
seorang wanita adalah suatu proses yang alami dalam siklus kehidupan. Sejauh
ini prosesnya dapat terjadi secara normal atau melalui meja opersi, keduanya
memiliki kelebihan masing-masing. Namun ketika berbicara tentang proses
kelahiran normal, tidak dipungkiri masih banyak wanita menganggap itu suatu hal
yang menyakitkan. Rasa takut dan panik berdampak negatif pada ibu sejak masa
kehamilan sampai persalinan. Apabila ibu hamil pertama tidak mampu mengatasi
kecemasan itu dengan baik maka akan berakibat buruk bagi keselamatan janin yang
ada dalam kandungannya maupun bagi ibu sendiri.
Rasa sakit dan nyeri pada saat
persalinan pada dasarnya disebabkan karena kontraksi kuat selama menjelang
persalinan dan hal tersebut merupakan hal yang alami. Setiap wanita mempunyai
rasa nyeri yang berbeda-beda. Rasa nyeri dapat terjadi karena adanya faktor
fisik atau fisiologi pain atau bisa juga yang muncul karena emosi atau
perasaan. Hal ini karena adanya faktor sugesti negatif yang masuk dalam pikiran
alam bawah sadar, yang mana pikiran bawah sadar tidak bisa membedakan antara
kenyataan dan imaginasi. Ketegangan dan ketakutan yang dirasa oleh ibu menyebabkan rasa nyeri
pada saat persalinan, sehingga memperlambat proses persalinan.
|
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
terapi komplementer yang dapat diterapkan bidan dalam mengurangi nyeri pada
persalinan kala I?
2.
Apa pengertian
relaksasi?
3.
Apa pengaruh
relaksasi dalam mengurangi rasa nyeri dalam persalinan kala I?
4.
Bagaimana
metode relaksasi bisa dilakukan?
C. Manfaat
1.
Mengetahui
terapi komplementer yang dapat mengurangi nyeri pada persalinan kala I.
2.
Mengetahui
pengertian relaksasi.
3.
Mengetahui
pengaruh relaksasi dalam mengurangi rasa nyeri dalam persalinan kala I.
4.
Mengetahui cara
metode relaksasi dilakukan pada persalinan kala I.
BAB II
ISI
A. Persalinan
1.
Pengertian
Persalinan adalah proses
pengeluaran hasil konsepsi yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri (Nunik,2000).
2.
Tanda-tanda Persalinan
Tanda
persalinan dapat diketahui dari gejala-gejala sebagai berikut :
a.
Kekuatan his
makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek.
b.
Dapat terjadi
persalinan dengan tanda- tanda, yaitu :
1) Pelunakan
serviks.
2) Pendataran
serviks.
3) Terjadi
pembukaan serviks.
3.
Bentuk Persalinan
Bentuk
persalinan berdasarkan definisi ada 3 macam, yaitu :
a. Persalinan
Spontan
Persalinan
seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan
Buatan
Prosers
persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
c. Persalinan
Anjuran
Kekuatan yang
diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan (Ida
Bagus Gde Manuaba, 2002).
4. Macam
Persalinan
Persalinan ada
2 macam, yaitu persalinan normal dan abnormal.
a.
Persalinan Normal
|
b.
Persalinan Abnormal
Persalinan abnormal perlu penanganan khusus karena
terjadi kelainan persalinan baik itu melalui persalinan buatan ataupun
persalinan anjuran. Persalinan yang berlangsung dan penyimpangan dari kekuatan
sendiri disebut persalinan distosia.
B. Rasa Sakit Selama Persalinan
Lamanya persalinan dapat menyebabkan
kesakitan dan sangat sulit untuk diprediksi jangka waktunya, dari beberapa jam
hingga 12 jam atau lebih. Tetapi yang
perlu disadarai bahwa rasa sakit dan
persalinan penuh dengan stress yang berkepanjangan tidak diinginkan baik ibu
maupun bayi. Metode penghilang rasa sakit selama persalinan bukanlah merupakan
indikasi kegagalan melainkan menjadi suatu cara untuk memperoleh kelahiran yang
menyenangkan.
Kontraksi rahim terjadi dengan interval biasa. Kontraksi diikuti dengan
pembukaan seviks untuk memungkinkan kepala bayi masuk pada kanal kelahiran.
Rasa sakit terasa diperut bagian bawah dan kadang di punggung. Selanjutnya
kontraksi berlanjut, suatu sensasi atau dorongan yang kuat untuk membantu mendorong
kepala bayi di dalam kanal kelahiran, meregangkan otot dan jaringan vagina.
C. Pengurangan Rasa Sakit
Selama Persalinan.
Para ilmuan pada pertengahan tahun 1970-an diketahui bahwa sumber analgesic
alami ada dalam tubuh ibu sendiri, dan persalinan tidak dihambat oleh rasa
takut maka akan terjadi sesuatu yang indah, dan menyebabkan persalinan menjadi
mudah. Seorang okter kandungan Inggris pada awal abad
ke-20, Dr. Grantly Dick-Read, mengemukakan bahwa jika rasa takut tidak ada,
maka rasa nyeri tidak ada.
Almarhum Dr. Jonatan Dye dari
Buffalo, New York. Ia seorang pelopor persalinan alami, yang pada akhir tahun
1980-an melalui bukunya, Easier Childbirth, mengemukakan filosofi yang menjadi
dasar dari program ini bahwa melahirkan
itu normal, alami, dan sehat dan karenanya dapat dicapai tanpa rasa nyeri yang
beresiko.
Metode-metode terdahulu yang
biasanya digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada saat persalinan, antara
lain :
1.
Pethidine
Satu metode
pengurangan rasa sakit yang dilakukan dengan menyuntikan pethidine di paha atau
pantat. Obat ini akan bereaksi dalam waktu 20 menit. Masa kerjanya bias
mencapai 4 jam dan dapat menimbulkan rasa kantuk (walaupun ibu tetap dalam
keadaan sadar), dan kadang-kadang juga dapat menimbulkan rasa mual. Efek
pethidine, yang merupakan turunan morfin, ini tidak hanya dirasakan oleh
ibutetapi juga oleh janin. Janin ikut mengantuk dan agak lemas. Oleh karena
itu, cara ini sudah jarang digunakan.
2.
Entonox
Entonox
merupakan metode pengurangan rasa sakit lewat inhalasi atau penghirupan,
menggunakan campuran oksigen dan oksida nitrogen. Saat kontraksi dating, ibu
dapat menghirup obat ini dengan menggunakan masker. Etonox bekerja langsung
pada ptak ibu, dengan mematikan rasa sakit yang ditangkap oleh otak. Obat bius
hirup ini memberikan efek ringan dan baru bekerja 30 menit setelah digunakan
serta tidak berdampak apa pun pada janin.
3.
Tens
Tens adalah singkatan dari Transcutaneous Electrical
Nerves Stimulation. Salah satu metode pengurang rasa
sakit bersalin dengan mesin yang sebagai sensor elektronik. Metode ini mudah
digunakan dan tidak berbahaya untuk ibu karena tidak berupa obat. Punggung ibu
akan ditempeli beberapa alat seperti elektroda, yang dapat mengirimkan arus
listrik melalui saraf dipunggung ke rahim. Arus listrik ini akan menghambat
jalur saraf yang mengirimkan rasa sakit ke otak. Selain itu, terdapat juga
semacam alat pengontrol yang digunakan untuk mengatur kuantitas arus listrik
yang disalurkan melalui punggung. Penggunaan TENS juga dapat memicu produksi
hormon endorfin sebagai penghilang rasa sakit alami tubuh. Metode ini cukup
merepotkan bagi ibu sehingga dirasa kurang nyaman.
4.
ILA
ILA merupakan
singkatan dari Intrathecal Labor Analgesia. Ini adalah metode pengurangan rasa
sakit dengan system injeksi atau suntikan yang diberikan melalui sumsum tulang
belakang ibu. Obat ini tidak berbahaya bagi janin karena bekerja hanya pada
satu saraf dan tidak masuk ke pembuluh darah. Biasanya, metode ILA diberikan
saat pembukaan belum terlalu besar atau ketika pembukaan baru mencapai 3 – 4
cm. Ibu akan tetap sadar kendati berada dibawah pengaruh bius ILA. Setelah obat
ini diberikan kepada ibu, otot-otot kaki ibu akan merasa kesemutan, lalu lemas.
Kontraksi rahim juga dapat melambat akibat suntikan ini, tetapi kelahiran tetap
berjalan normal.
D. Pengertian Relaksasi
Relaksasi adalah suatu kegiatan
positif yang dapat memberikan rasa nyaman dan puas. Relaksasi adalah cara untuk
melupakan sejenak kecemasan-kecemasan atau mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan
kelebihan energi atau ketegangan (psikis) kita melalui suatu kegiatan yang
menyenangkan.
E. Fungsi Relaksasi
Relaksasi berfungsi memperlancar proses persalinan dan untuk ketenangan
diri guna untuk menghadapi stress selama masa persalinan. Metode relaksasi ini
juga sangat membantu seseorang menghadapi penyakit medis. Namun secara
psikologis jiwa seseorang dapat disehatkan melalui relaksasi sehingga dapat
diperlengkapi dengan kekuatan yang lebih untuk menghadapi persalinan atau penyakitnya.
Relaksasi sangat mempengaruhi proses persalinan. Jika jiwa dan emosi ibu
dalam keadaan tenang dan damai, dia tidak akan berteriak-teriak, mengamuk atau
menjerit-jerit saat berusaha menahan sakit akibat kontraksi bisa saja tidak
terasa karena secara mental sang ibu telah siap sehingga dia hanya mengalami
rasa bahagia dan damai selama proses persalinan. Tentu saja jika semua ibu
dapat merasa tenang selama proses persalinan, para dokter kandungan akan merasa
senang
F. Metode Relaksasi Mengurangi Rasa Sakit Persalinan Kala
I
Takut menyebabkan pembuluh-pembuluh arteri yang mengarah
ke rahim berkontraksi dan menegang yang menimbulkan nyeri. Tanpa adanya rasa
takut, otot-otot melemas dan melentur, servik (leher rahim) dapat menipis serta
membuka secara alami sewaktu tubuh berdenyut secara berirama dan mendorong bayi
dengan mudah. Element kepercayaan dan keyakinan kelingkungan persalinan juga
sangatlah mendukung. Metode Relaksasi
bisa dilakukan dengan :
1.
Relaksasi Otot
Berbaringlah
dengan santai, lengan di samping kanan dan kiri, telapak kanan menghadap
keatas, pejamkan mata dan posisi tubuh dibuat senyaman mungkin, biarkan seluruh
aliran darah mengalir lancar. Kendurkan seluruh otot tubuh.
2.
Relaksasi dengan Pernapasan
Bernafas adalah
suatu keharusan dalam hidup manusia. Seiring setiap tarikan napas, manusia
menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Cara bernapas yang salah
akan mengakibatkan kurang maksimalnya pembuangan karbondioksida, yang
menyebabkan seseorang jadi mudah stress, panik, depresi, tegang, sakit kepala,
dan cepat lelah. Karna itu sangat penting untuk menyadari cara kita bernapas. Langkah
awal adalah menjadikan pernapasan sebagai peluang untuk rileks. Mendeteksi
cara bernapas dengan :
a. Pejamkan mata dan baringkan tubuh.
b. Letakkan tangan kanan pada perut,
dekat pinggang.
c. Letakkan tangan kiri pada dada,
tepat ditengah.
d. Selagi bernapas, rasakan tangan
sebelah mana yang lebih terangkat. Tangan pada dada atau perut. Jika perut
yang naik lebih tinggi, artinya menggunakan pernafasan perut atau diafragma. Jika perut tidak
terangkat, atau terangkat sedikit dibandingkan dada, artinya pernafasan menggunakan dada. Dilanjutkan dengan
melatih pernafasan dalam. Setelah pernafasan dalam, bisa mulai melatih pernafasan
untuk melepaskan ketegangan tubuh. Dengan langkah-langkah :
1) Menghitung
napas.
2) Menghela
napas rileks.
3) Melepaskan
ketegangan.
3. Relaksasi Pikiran
Langkah ini diwakili oleh indra mata.
Setelah otot dan pernapasan terasa rileks, indra mata digunakan sebagai viksasi
pandangan. Buka mata perlahan-lahan, lalu pandanglah satu titik tepat diatas
mata, makin lama kelopak mata makin rileks, berkedip, lalu hitungan kelima mata
akan menutup.
4. Relaksasi
dengan Visualisasi
Relaksasi visualisasi dapat menggunakan imajinasi untuk mencapai suatu
kondisi rileks. Selain itu dapat menciptakan suatu tempat khusus yang indah,
tenang, dan nyaman di dalam pikiran. Teknik mini sangat efektif dalam
menanggulangi masalah stress yang mempengaruhi tubuh seseorang. Misalnya, sakit
kepala, kram, sesak napas, cepat lelah, dan sebagainya. Berikut ini relaksasi yang bias dijadikan dasar
teknik visualisasi :
a.
Eye relaxation
(plaming) atau relaksasi mata.
b.
Metapborical images atau citra metaforis.
c.
Creating your special place atau ciptakan tempat
khusus.
d.
Finding your inner guide atau menemukan pembimbing
dalam-diri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan tidak perlu ditakuti
karena merupakan ekspresi alami kehidupan. Dalam Gagasan Tertulis ini menghapus
mitos rasa sakit yang dianggap menjadi bagian persalinan. Melepaskan rasa takut
yang menyebabkan tubuh kita tegang dan tertutup, persalinan akan berlangsung
dengan nyaman.
Metode relaksasi menyebabkan
pikiran rileks sehingga tubuh dapat bekerja. Pikiran positif, relaksasi,
visualisasi, pernapasan, dan persiapan persalinan akan membuat persalinan
menjadi pengalaman yang membahagiakan. Keyakinan diri, rasa pecaya, dan suasana
hati ibu yang riang dalam masa penantian juga akan membuat persalinan
berlangsung damai dan memuaskan yang merupakan hak setiap ibu.
B. Saran
1.
Ibu
hamil tidak perlu takut saat bersalinan karena merupakan
ekspresi alami kehidupan.
2.
Ibu dapat
menggunakan metode relaksasi saat persalinan karena mampu mengurangi rasa nyeri
dan mebuat pikiran rileks sehingga tubuh dapat bekerja dengan baik.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Andriana, Evariny. 2007.Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Gramedia
Mongan. Marie F.2007. The Mongan Method. Jakarta: Gramedia
Nunik. 2000. Panic:121 Kiat Praktis Mengatasi Rasa Cemas dengan Relaksasi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer
Tjiptadinata. 2002. Meditasi Jalan Meningkatkan Kehidupan. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Wilson, P.2005.Ibu Tenang Bayipun Tenang.(Terjemahan).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar