Rabu, 15 Oktober 2014

Makalah Oral Trust



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit dari pada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai pada bayi dan anak – anak kecil. Oral trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula. Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat. Tanda gejala pasti yang terjadi adalah timbulnya bercak-bercak putih pada bibir atau lidah, suhu meningkat, bayi kadang menolak untuk minum atau menyusui bahkan kadan dimuntahkan.
Oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu tapi jika sudah parah dan jika tidak diobati bisa berkelanjutan sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan bisa menimbulkan infeksi usus.

B. Rumusan Masalah
1.    Apakah definisi Oral Thrush?
2.    Apakah penyebab Oral Thrush?
3.    Apa saja tanda dan gejala Oral Thrush?
4.    Apa yang terjadi pada komplikasi Oral Thrush?
5.    Bagaimana diagnosis Oral Thrush?
6.    Bagimana penatalaksanaan Oral Thrush?


1
 
 
C. Manfaat
1.    Untuk mengetahui definisi Oral Thrush.
2.    Untuk mengetahui penyebab Oral Thrush.
3.    Untuk mengetahui Tanda dan Gejala Oral Thrush.
4.    Untuk mengetahui komplikasi Oral Thrush.
5.    Untuk mengetahui diagnosis Oral Thrush.
6.    Untuk mengetahui penatalaksanaan Oral Thrush.




BAB II
ISI

A. Definisi Oral Trush
Oral thrush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit, pipi bagian dalam (Wong, 1995). Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan mengakibatkan perdarahan. Oral thrush ini sering disebut juga dengan oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi.
Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah, dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini ditandai dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan mentah. Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan.
Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai pada bayi dan anak-anak kecil yang minum susu dengan botol atau dot atau anak kecil yang menghisap dot keripung (fopspean) yang tidak diperhatikan kebersihannya. Misalnya: dot tersebut tidak pernah direbus sehingga bakteri berkembang biak.. Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif.
Jadi, oral trush adalah kandidiasis membrane mukosa mulut bayi yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan yang membentuk plak-plak berkeping dimulut, ulkus dangkal, demam dan adanya iritasi gastro intestinal.



3
 
 
B. Jenis-jenis Oral Trush
Ada 3 jenis oral trush yang kerap menyerang anak, yaitu:
1.    Stomatitis Apthosa
Sariawan ini akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi hingga luka atau lecet. Bila kuman masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka luka menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan dan rasa sakit atau nyeri.
2.    Oral Thrush Moniliasis
Disebabkan oleh jamur candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan tubuhnya menurun, serta penggunaan obat antibiotik yang berlangsug lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, akan memudahkan jamur candida albican tumbuh melebihi normal.
3.    Stomatitis Herpetic
Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan ditenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh sedang rendah.Sariawan jenis stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa terjadi pada anak-anak, sementara anak balita lebih banyak mengidap sariawan jenis moniliasis.

C.  Penyebab Oral Trush
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan (saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral trush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur ini adalah jamur yang normalnya hidup pada mulut dan saluran cerna manusia. Apabila jamur ini berkembang lebih banyak dari biasanya maka menimbulkan infeksi jamur.
Jamur Candida albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa oral trush dan diare, sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan sariawan atau oral trush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme lain tertekan. Oral trush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai konsistensi yang lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni esophagus. Sebagian besar bayi berkontak dengan jamur yang pertama kali saat melalui jalan lahir (ibu dapat memiliki infeksi jamur di kelaminnya tanpa menyadari adanya tanda-tanda infeksi). Penggunaan antibiotik pada saat persalinan dan saat bayi anda lahir dapat memicu terjadinya infeksi jamur. Antibiotik yang diminum ibu dapat melalui ASI dan membunuh bakteri-bakteri baik yang menjaga keseimbangan flora normal tubuh, sehingga saat bakteri baik ini terbunuh oleh antibiotik, infeksi jamur muncul.

D. Tanda dan Gejala Oral Trush
Secara umum tanda dan gejala oral thrush antara lain terjadi pada bayi, gejala sariawan berapa suhu badan meninggi hingga 400C, mengeluarkan air liur lebih dari biasa, rewel, tidak mau makan atau makanan dimuntahkan, tidak mau susu botol, bahkan ASI, dan gelisah secara terus-menerus, bau mulut yang kurang sedap akibat kuman dan jamur. Sedangkan, pada balita,  suhu yang naik terlalu tinggi, dan nafsu makannya berkurang.
1.    Tanda Oral Thrush
Bentuk sariawan akan terlihat seperti vesicle atau bulatan kecil. Warnanya putih atau kekuningan. Mula-mula, berdiameter 1-3 mm. Kemudian, berkembang berbentuk selaput. Jika selaputnya mengikis maka akan terlihat berbentuk seperti lubang/ ulkus. Besarnya sariawan tetap, tidak membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya bisul. Biasanya, pemunculan vesicle tersebut bersamaan dengan timbulnya panas. Adakalanya, vesicle baru muncul 1-2 hari setelah panas. Membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes. Sebenarnya, sariawan bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetic. Namun, sariawan karena jamur harus diobati dengan obat antijamur. Biasanya, penyembuhan memakan waktu sekitar seminggu. Jika sariawan tidak diobati akan berkelajutan. Memang, gejala tersebut tidak sampai menyebar ke seluruh tubuh, hanya di sekit6ar mulut. Tetapi, sangat memungkikan terjadinya diare apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah.
2.    Gejala Oral Thrush
Gejala oral thrush mudah dikenali, yaitu lidah yang menjadi agak licin, berwarna kemerah-merahan, timbul luka di bagian bawah dan pinggir atau pada belahan bagian tengah lidah. Pada pipi bagian dalam, tampak bintik-bintik putih, terkadang terdapat bejolan kecil yang dapat pecah sehingga mulut terasa perih. Secara keseluruhan, gejala oral thrush adalah sebagai berikut :
a.    Tampak bercak keputihan pada lidah dan atau sekitar mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
b.    Bayi menangis saat menyusu atau saat menyedot dari botol. Bercak keputihan karena jamur dapat menimbulkan rasa tidak nyaaman, dan nyeri terutama infeksi berat.
c.    Bayi kadang menolak untuk minum atau menyusu bahkan kadang akan dimuntahkan.
d.   Mukosa mulut mengelupas.
e.    Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
f.     Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
g.    gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat celcius.
h.    Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel.

E. Komplikasi Oral Trush
Oral thrush tidak segera ditangani atau diobati maka akan menyebabkan kesukaran minum (menghisap puting susu atau dot), sehingga berakibat bayi kekurangan makanan. Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare. Selain itu, diare juga dapat terjadi apabila masukan susu kurang pada waktu yang lama.

F. Diangnosa Oral Trush
Diagnosa oral trush dapat ditegakkan minimal dengan adanya 3 – 4 dari tanda dan gejala yang spesifik, yaitu :
1.    Gejala trush berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat celcius.
2.    Lidah berwarna kemerah-merahan.
3.    Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
4.    Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
5.    Pada pemeriksaan laborat terdeteksi bakteri Candidiasis Albican.

G. Penatalaksanaan Oral Trush
Oral trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi lebih baik jika diberikan pengobatan dengan cara :
1.      Bedakan dengan endapan susu pada mulut bayi.
2.      Apabila sumber infeksi berasal dari ibu harus segera diobati dengan pemberian antibiotika berspektrum luas.
3.      Menjaga kebersihan mulut bayi dan puting susu ibu.
4.      Membersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan air matang dan bersih. Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.
5.      Pada bayi yang minum susu dengan mengunakan botol, harus mengunakan teknik steril, dalam membersihkan botolnya sebelum digunakan, yaitu bisa dengan mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
6.      Pemberian obat, memberikan obat antijamur, di antaranya adalah sebagai berikut :
a.         Miconazol. Obat ini mengandung miconazole 25 mg/ml dalam gel bebas gula. Gel miconazole dapat diberikan ke lesi setelah makan.
b.         Mystatin. Tiap pastille mengandung 100.000 unit nistatin. Satu pastille harus diisap sehari selama 7-14 hari. Pastille lebih enak daripada sediaan nistatin lain. Sebab, nistatin ini mengadung gula.
7.      Pemberian terapi pada bayi yaitu :
a.    1 ml larutan nystatin (100.000) unit 4x/hari dengan interval 6 jam. Larutan diberikan dengan lembut dan hati-hati agar tidak meyebar luas ke rongga mulut.
b.    Gentian violet 3x/hari

H. Pencegahan
Sebelum mengalami oral candidiasis lebih baik kita mencegahnya. Hal ini disebakan oral candidiasis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam mulut, rasa nyeri di bagian mukosa mulut, lidah, dan tenggorokan, serta adanya burning sensation di mulut. 
Pencegahan oral candidiasis dapat dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu sebagai berikut:
1.    Memelihara kesehatan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, berkumur dengan antiseptic mouthwash (seperti Listerine atau Vardesol), berkumur dengan 3% larutan hidrogen peroksida setelah menyikat gigi.
2.    Mengonsumsi makanan yang baik dengan mengurangi atau menghindari gula karena merupakan makanan bagi Candida, mengurangi dan menghindari alkohol karena alkohol mengubah gula dan mempercepat pertumbuhan Candida, mengonsumsi banyak bawang putih karena merupakan anti jamur alami, mengonsumsi susu atau yoghurt yang mengandung bakteri Acidophilus karena membantu menjaga keseimbangan tubuh dan melawan mikroorganisme pengganggu seperti candida.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Oral trush adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Bisa juga diartikan terinfeksinya membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak – bercak putih dan membentuk plak – plak berkeping di mulut.
Tanda dan gejala dari oral trush antara lain seperti: adanya bercak-bercak keputihan pada bibir atau lidah, meningkatnya suhu tubuh, bayi kadang menolak untuk minum atau menyusu bahkan kadang dimuntahkan, rewel.
Penatalaksanaannya bisa dengan menjaga kebersihan mulut bayi dan putting susu ibu, pemberian antibiotika bila infeksi berasal dari ibu, dan bila bayi minum susu dengan menggunakan botol agar dijaga kebersihan botol sebelum digunakan.

B.  Saran
Makalah ini dijadikan panduan untuk belajar para mahasiswi dan di ambil dari sumber-sumber yang ada atau terdahulu. Para penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, dan perlu adanya perbaikan.
Maka dari itu, bagi para pembaca diharapkan untuk menambahkan maupun memberikan tanggapan kepada makalah ini. Dan penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi panduan dalam belajar.









10
 
 
DAFTAR PUSTAKA

Muslihatun, Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya

Sudarti. 2010.  Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Nuha      Medika

Sudarti dan Fauziah, Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak   Balita. Yogyakarta: Nuha Medika

Wong, 1995. Buku Asuhan Keperawatan Ibu dan Anak . Jakarta: Nuha


Tidak ada komentar:

Posting Komentar